Apel Akbar - Dalam catatan sejarah, Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa memiliki peran memperjuangkan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, Pagar Nusa juga telah peran sertanya mengisi kemerdekaan danmempertahankan NKRI. Hal ini disampaikan Panglima TNI Jendral Moeldoko melalui sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Teritorial Mayjen TNI Ngk. GD. Sugiartha G, SH dalam acara Apel Akbar Kesetiaan NKRI Pagar Nusa di lapangan Simpang Lima Semarang, Ahad (29/3). "Saya berharap PN (Pagar Nusa) dapat terus melakukan pengabdiannya kepada NKRI dalam menghadapi berbagai permasalahan baik sekarang maupun di masa yang akan datang," ajak Moeldoko.
Menurut Moeldoko, sebagai bagian dari komponen bangsa, Pagar Nusa harus mempunyai kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan dan perkembangan bangsa. Caranya dengan memberdayakan sumber daya manusia melalui kegiatan menanamkan pondasi mental agama dengan akhlakul karimah sejak usia dini untuk menunjang masa dewasa. "Peran ini sangat penting karena akan melahirkan kader-kader bangsa yang mempunyai ketahanan yang kuat menghadapi tantangan ke depan, serta memberikan pola pikir positif terhadap pengaruh lingkungan yang sangat dinamis. Sehingga bangsa ini mempertahankan jati dirinya di masa kini dan masa depan," ujar Moeldoko.
Jenderal TNI ini mengatakan, era globalisasi membawa pengaruh baik dan buruk. Berbagai implikasi positif bisa dijadikan peluang kemajuan bangsa. Sebaliknya, implikasi negatif harus ditangkal sehingga tidak menjadi persoalan luas. "Salah satu dampak negatifnya, munculnya paham radikalisme dan terorisme dunia yang menembus bangsa Indonesia. Hal ini harus kita waspadai, kita cegah bahkan kita hadapi, supaya tidak merusak tatanan kehidupa bangsa Indonesia," tandasnya. Saat ini, tutur dia, dunia telah dihadapkan adanya paham radikal yang perkembangannya sangat cepat. Misalnya, di Timur Tengah munculnya Arab Spring di Tunisia, serangan Israel di Gaza dan paham ISIS dengan sepak terjangnya sangat keras dan kejam membunuh setiap orang yang tidak sepaham. "Paham ini telah meningkat signifikan baik secara kuantitas maupun kualitas dengan jaringan yang tersebar di seluruh dunia. Gerakan ini menjadi ancaman faktual bagi bangsa-bangsa dunia termasuk Indonesia," kata Moeldoko lagi.
Oleh karena itu, lanjut dia, keikutsertaan komponen bangsa termasuk Pagar Nusa sangat diperlukan ikut berperan aktif menangani paham radikalisme. Ia menegaskan segenap paham radikalisme dan ISIS adalah musuh bersama yang tidak boleh berkembang di Indonesia. Menurutnya, untuk mencegah kondisi demikian, kehidupan kemasyarakat kita bina secara terpadu, dimulai dari lingkungan yang paling kecil. Yakni dengan meningkatkan hubungan persaudaraan yang kokoh dalam satu kesatuan kebersamaan tanpa membeda-bedakan. “Tingkatkan kepedulian, kepekaan secara cepat dan profesional arif dan bijaksana sehingga terbangun hubungan yang baik antara umat Islam dan umat lain yang menjadi kunci persatuan dan kesatuan bangsa," harap Moeldoko yang pada kesempatan itu berhalangan hadir karena mendampingi Presiden Jokowi ke luar negeri.
No comments:
Post a Comment