Lapangan Pancasila Simpanglima Kota Semarang dipenuhi ribuan anggota Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa dari berbagai daerah, kemarin.
Mereka menggelar Apel Akbar Nasional Kesetiaan NKRI untuk menolak penyebaran paham Islamic State of Iraq and Syria(ISIS) di Indonesia. Dalam kesempatan itu, hadir pula para petinggi Nahdlatul Ulama seperti Wakil PBNU Asad Said Ali, Ketua Umum Pagar Nusa Aizzudin Abdurrahman, Bupati Tegal Ki Enthus Sudarmono dan para tokoh NU lainnya.
Menteri Riset dan Teknologi Mohamad Nasir juga hadir di tengah-tengah tamu undangan. Ketua Umum Pagar Nusa Aizzudin Abdurrahman mengatakan, apel ini merupakan refleksi dari keluarga besar Pagar Nusa untuk mengantisipasi ancaman terorisme dan radikalisme.
Menurut dia, kehadiran paham ISIS sudah sangat meresahkan masyarakat. “Isu terorisme dan radikalisme khususnya ISIS saat ini merupakan ancaman bagi keutuhan NKRI. Untuk mengatasinya, diperlukan keterlibatan semua elemen masyarakat untuk bersatu melawannya,” kata dia.
Menurut Gus Aiz, panggilan akrab Aizzudin, paham ISIS merupakan paham yang sangat berbahaya. Ini adalah aliran keras yang dapat memecah belah keutuhan bangsa. Menristek Muhammad Nasir mengatakan, keterlibatan elemen masyarakat seperti Pagar Nusa tersebut merupakan hal yang positif untuk menangkal masuknya paham ISIS di Indonesia.
Sebab pemerintah tidak akan mungkin mampu mengatasi permasalahan itu seorang diri. “Kami sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan temanteman Pagar Nusa dan NU dalam penolakan paham ISIS ini. Kami yakin, bahwa NU merupakan sebuah organisasi yang berada di garda terdepan untuk keutuhan NKRI dan melawan semua bentuk radikalisme,” kata dia.
Selain itu lanjut Nasir, pihaknya juga terus meningkatkan pengawasan terhadap perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya paham ISIS di kalangan cendekiawan di Indonesia.
Sejauh ini lanjut Nasir, belum ada laporan kepada dirinya mengenai kampus yang menjadi sarang ajaran radikalisme dan terorisme. Namun begitu, pihaknya mengaku akan terus memantau agar hal itu tidak terjadi.
Sumber : Koran Sindo
No comments:
Post a Comment